Wednesday, October 31, 2012

"Yes Sir!!" or "Hey, do it!!"


Pertama-tama gue cuma mau bilang, "Yes Sir, I will do it.."
dan dalam benak gue, gue pengen banget bilang " Hey, doing well and no errors!!"
Intinya disini sebenernya ya gue cuma mau curhat.. -___-
Pernah gak ngebayangin atau emang yang sekarang terjadi ke kamu?
bahwa kamu jadi bawahan dan bos kamu memerintah kamu seenak-enaknya, dan yang kamu bisa lakuin cuma bilang "Yes Sir.. i will do it.." ya apalagi selain itu? mau ngebantah? mau debat? siap-siap aja buat ditendang buat keluar.. <<-- sadiss
Dan setelah kamu diperlakuin seperti itu, akhirnya kamu mikir.. dan mikir kalo kamu juga pengen bisa kayak bos kamu, bilang " Hey, do it well!! " "Hey, you must finished today!" dan kalimat-kalimat memerintah lainnya yang kalo didenger pengen banget sumpelin kuping pake kapas 1 kilo. Ya.. ini emang berlebihan.. tapi coba aja, atau contoh kecilnya, kamu diperintah-perintah sama ibu kamu buat bersihin kamar kamu yang setahun lebih gak kamu bersihin karna kamu terlalu senang buat mainan sama sarang laba-laba dan laba-labanya karna pengen banget buat jadi spiderman, oke ini mulai ngawur.
Yang terjadi disini adalah gak ada orang yang mau diperintah-perintah seenaknya dan diperlakuin seenak udelnya.
Seperti gue sekarang, gue suka banget sama kebebasan dan paling gak suka diatur-atur. Tapi tetep aja yang namanya orang tua itu ya tugasnya ngatur anak.. apalagi gue sekarang udah kerja.. bukan sebagai bos, tapi cuma sebagai bawahan. Dan bayangkan apa yang tadi gue katakan tentang seorang bawahan, cuma bisa nurut apa kata si bos -__-
 
Oke.. ini dulu curhatan gue.. dan tetaplah bilang "Yes Sir, i will do it.." *muka lemas nahan napas*


Read More

Monday, October 29, 2012

[REVIEW MOVIE] SANG MARTIR

 
 
 
Setelah kemaren Adipati Dolken membintangi film "Perahu Kertas" dan "Perahu Kertas 2" kali ini cowok cakep ini membintangi salah satu film karya Helfi Kardit yang berjudul "Sang Martir".
Adipati Dolken yang mempunyai kesan sebagai cowok baik-baik, unyu-unyu kali ini ditantang buat berperan sebagai preman. Bayangkan saudara-saudara.. Sebelumnya menjadi Nice Guy yang dielu-elukan dan sekarang menjadi Bad Guy, apakah akan berlanjut dielu-elukan?
Tentunya iya dong.. pasti pada penasaran kan?
Ceritanya begini >>
Rangga (Adipati Dolken), mahasiswa usia 20 tahun tinggal sejak kecil di panti asuhan bersama adiknya Sarah (Ghina Salsabila).
Panti asuhan yang Islami ini milik Haji Rachman (Jamal Mirdad) dan istrinya Hajjah Rosna (Henidar Amroe) yang tidak punya keturunan, dan menjadi orang tua bagi anak-anak Panti Suatu hari, Lili (Widy Vierra) gadis usia 17 tahun diperkosa oleh Jerink (Edo Borne) seorang preman wilayah Panti yang dikuasai oleh Rambo (Tio Pakusadewo), kakak Jerink.
Rangga meminta pertanggung jawaban Jerink yang mengakibatkan mereka terlibat duel, hingga Jerink terbunuh. Rangga dipenjara selama 3 tahun. Situasi panti setelah Rangga di penjara berubah tragis, Haji Rachman mati oleh Rambo untuk menguasai kepemilikan areal panti. Anak-anak panti diberhentikan sekolahnya, dan dijadikan pengemis jalanan Saat Rangga menghirup kebebasan, orang-orang suruhan Rambo siap menghabisinya, namun genk anak buahnya Jerry (Ray Sahetapy), kepala genk preman musuh bebuyutan Rambo menyelamatkannya. Rangga menempati rumah kontrakan milik Jerry berdekatan dengan gereja. Hampir setiap hari seorang gadis remaja, Cinta (Nadine Alexandra) berdiri di luar gereja. Rangga penasaran melihat gadis itu berdoa di luar. Rangga dan Cinta saling mengenal dan menjadi dekat, kedua remaja yang berbeda keyakinan ini saling mengagumi dan jatuh cinta.
Konflik genk Rambo dan Jerry semakin memanas karena perebutan wilayah, bahkan situasi jadi lebih parah saat Rambo mendapatkan order seorang oknum untuk mengalihkan perhatian publik atas kasus korupsinya, dengan perang antar genk dan isu bom gereja.
Rambo membidik gereja di wilayah Jerry. Sebagai penguasa wilayah panti, Rambo memaksa Rangga untuk jadi martir, sebagai ganti keselamatan semua anak-anak panti asuhan Rangga dan Cinta, sepasang remaja jadi saksi yang mewakili kondisi karut marut sosial bangsa ini. Bagi mereka perbedaan adalah takdir yang harus saling dihargai. Dilematis yang menyakitkan bagi Rangga, antara menyelamatkan anak-anak panti asuhan atau mengikuti perintah Rambo untuk mem-bom gereja.


Read More

Wednesday, October 24, 2012

[PICT] Bigbang Press Conference in Taipei, Taiwan

 
BIGBANG PRESS CONFERENCE ALIVE GALAXY TOUR
 


all member

G-Dragon

Seungri and T.O.P

all members with Samsung Galaxy

Taeyang

Seungri and T.O.P show Samsung Galaxy

G-dragon and Daesung show Samsung Galaxy

all members

oh.. i want it all >,<
 
cr: official facebook

Read More

Monday, October 22, 2012

[Link Preview] Nice Guy Episode 13 + BTS Pict EunMa



Ayo.. penggemar Nice Guy kumpul.. kumpul.. nih ada sedikit preview untuk episode 13.
Tentu udah pada gak sabar kan, setelah kemarin di episode 12 yang ternyata Eun Gi udah kembali lagi ke Taesan dan siaapp menghadapi Jae Hee. Tentunya gak sendirian karena kondisi Eun Gi belumlah terlalu baik. Dan dia memperkenal kan tunangannya kepada publik.. yaitu Kang Ma Roo hoho.. ternyata harapanku dikabulin juga kalo si Ma Roo bener-bener jatuh cinta sama Eun Gi.. Terimakasih writer-nim ^^
Tapi di Episode 12 kita tau sepertinya Ma Roo dan Eun Gi gak bakalan bisa bersama, mengingat ada adegan bahwa Ma Roo benar-benar sakit, dan sepertinya sangat parah. Dan juga tentag perjanjian Joon Ha dengan Ma Roo bahwa kalau Eun Gi sudah benar benar kembali dan mendapat kan Taesan, maka Ma Roo harus pergi.. Ohh.. so sad.. mengingat writer nya yang juga menulis drama Endless Love dan Winter Sonata ini nggak mudah ditebak.. tapi semoga aja bisa Happy Ending ^^ Ma Roo sama Eun Gi, Jae Hee sama Min Young, Joon Ha sama siapa? sama Sekretaris Hyun aja.. mereka kan sama-sama baik sama Eun Gi :D
Oke langsung aja yang mau liat preview episode 13 mari kita bersama sama mari berkunjung ke tempat mbak dee klik disini
Bonus nih.. ada foto-foto BTS Eun Gi - Ma Roo












 
cr: mbak fanny DRAMATIZED
Read More

Sunday, October 21, 2012

Setiap Hari Ada Dia


Setiap hari ada dia…
Aku mendongak menatap gadis yang tersenyum manis di hadapanku. Dengan senyum polos, mata yang berbinar itu mengedip padaku sekali lagi, lalu ia tertawa. Memamerkan bahagia yang jelas tergambar di wajah mungilnya. Namun, tanpa menunggu responku, ia kembali berlari meninggalkanku. Bergabung bersama teman-teman barunya.
Ia tahu aku mengawasinya. Sesekali ia masih menoleh, melemparkan senyum setelah itu kembali sibuk bercanda tawa dengan orang-orang yang mengelilinginya. Dia bintang diantara gadis-gadis itu. Dulu begitu, sekarang pun masih. Senyum, canda, kata-katanya selalu membuat orang lain ikut merasa bahagia. Sama seperti mereka, aku pun pernah merasakan cahayanya.
“Aku akan menjadi istri yang paaaaaaling bahagia sedunia!” katanya ketika itu.
Aku hanya meringis dan balas menjawab, “Dan aku akan menjadi suami paaaaaling menderita di dunia!”
“Aaah, Kak Zoe! Kok gitu sih?” Bibir gadis mungil itu merengut kesal. Tapi aku tak peduli. Seperti hari ini, esok, lusa bahkan sampai kapanpun, aku takkan pernah ingin menjadikan dirinya sebagai bagian penting dari hidupku. Buatku, ia hanyalah gadis tetangga yang masih kecil dan naif.
Kimberley jatuh cinta padaku sejak pandangan pertama. Itu ungkapan hati yang dia suarakan hanya beberapa hari setelah resmi menjadi tetanggaku. Gadis peranakan keturunan Prancis-Jawa itu masih berusia 12 tahun ketika mengatakannya di hadapan kedua orangtua kami saat acara makan malam di rumahnya. Aku masih SMA kelas dua saat itu dan hanya bisa melongok lalu menahan malu luar biasa karena digoda habis-habisan oleh Mama dan Papa. Kakakku Ray yang tadinya sama sekali tak bersemangat hadir, benar-benar menjadikan makan malam itu bencana yang lengkap untukku. Ia bahkan setuju menjadi mak comblang untuk cinta sepihak Kimberley.
Waktu berlalu, tapi cinta Kim seakan tak pernah berubah. Aku mulai lelah menghadapinya. Beberapa kali kukatakan bahwa aku tak pernah mencintainya.
“Aku tak tahu cinta itu apa, Kak Zoe. Aku hanya tahu. Aku selalu ingin bersama Kakak. Aku ingin lihat wajah Kakak, aku ingin selalu bersama Kakak. Daddy bilang that’s love, Kim! Jadi aku pikir, aku pasti jatuh cinta. Aku akan pastikan nanti kalau aku sudah dewasa. Tapi sementara menunggu itu, aku hanya ingin Kak Zoe tahu,” katanya saat aku bertanya arti cinta dalam pandangannya.
Dan ketika hatiku sempat terpaut pada teman sekelasku yang manis, tanpa malu-malu Kim mendatangi gadis itu dan memberitahu segalanya. Tanpa sempat kuungkap isi hatiku sendiri, Kim sukses membuatku malu sekali lagi. Aku marah besar.
“Buatku, kamu hanya anak kecil! Tidak lebih tidak kurang! Aku suka sama siapa itu urusanku, not your business, Kim! Go to hell and keep your step out from my life!” bentakku di depan Ray. Ray berusaha menyabarkanku, tapi aku benar-benar marah pada gadis kecil itu.
Cinta Kim memaksa aku mengambil keputusan paling ekstrim sepanjang hidupku. Aku yang tak pernah peduli dengan pelajaran di sekolah, hampir tak pernah berprestasi apapun dan hanya punya satu tujuan hidup untuk menjadi pembalap, berubah dalam semalam. Demi bisa keluar dari rumah dan tinggal di negara lain untuk menghindarinya, aku berjuang keras memperbaiki nilai-nilaiku di tahun terakhir SMA. Papa mengizinkan aku pindah asalkan aku kuliah di universitas pilihannya. Kekerasan hati membawaku pada keberhasilan. Tangis Kim berhari-hari tak mampu meredam keinginan untuk pergi meninggalkannya.
Tadinya kukira dengan jarak dua benua, maka segalanya pun berakhir. Aku meninggalkan pesan agar Ray, Mama atau Papa tidak menggangguku dengan segala urusan Kim. Kukatakan aku ingin menyelesaikan studi secepat mungkin demi penghematan biaya. Aku ingin secepatnya menyelesaikan program engineering yang terpaksa kuambil sebagai bagian dari perjanjian dengan Papa lalu bekerja sejauh mungkin dari Jakarta, kalau perlu tetap tinggal di Australia sampai Kim menikahi orang lain. Itu rencanaku.
“Kau kan hanya bilang kami tak boleh membicarakan dia, tapi tak pernah melarang kami untuk memberikan alamat emailmu padanya. Tenang saja, Zoe. Daddynya sudah menahan paspor Kim begitu dia tahu kamu di mana, jadi dia takkan ke sana. Gampang, delete saja surat-suratnya kalau ada,” ujar Ray berkelit ketika aku tahu dia memberi alamat surelku pada Kim.
Surat-surat elekronik Kim mulai berdatangan. Dan rasa sunyi di kota yang asing akhirnya berhasil memancingku untuk mulai membaca email Kim.
How are you, Kak Zoe? Miss you so much here. Aku masih selalu ingat Kakak, semua masih tentang Kakak. SMA memang menarik, ada banyak teman baru di sini tapi aku masih tak bisa menghilangkan kakak dari pikiran.
Apa kuliah begitu mengasyikkan sampai liburan semester pun kau tak pernah pulang? Kakak, aku rindu sama Kak Zoe. Mama, Papa dan Kak Ray juga. Pulang ya? Bisakah?
Hampir tiap hari Kim mengirimiku email bahkan foto-fotonya secara rutin. Ia menceritakan semua hal yang mengisi hari-harinya tanpa diriku. Tentang sekolah barunya, teman-temannya, keluarganya lalu berpindah pada keluargaku, sekeliling rumahnya dan rumahku yang dianggapnya seperti rumah kedua, Ia bahkan menyelipkan cerita tentang si kucing kecil yang ia temukan saat pulang sekolah. Kucing yang kemudian ia resmikan menjadi miliknya dengan nama Zokim. Nama gabungan antara aku dan dia. Ia mengirimkan foto Zokim dengan tulisan di bagian belakang “Zokim - God’s first gift for Zoe & Kim
Setiap malam, saat aku sendirian di apartemenku, saat itulah waktuku bersama email-email Kim. Waktu seakan berhenti ketika membaca kisah-kisahnya di dalam email terbaru yang ia kirimkan. Aku bagai sebuah diary yang tak bisa bicara, namun mengetahui semua isi hatinya. Hari, bulan dan tahun berlalu. Di antara kesibukanku sebagai mahasiswa, aku selalu menyempatkan diri membaca email Kim. Aku ikut tersenyum, tertawa, murung, bahkan kecewa saat membaca curahan hati Kim. Email Kim seperti sahabat yang menghiburku saat ia mengirimkan cerita-cerita lucu, seperti kekasih yang memelukku dalam rindu, seperti teman yang berbagi beban kesulitan. Nun jauh di sana.
Sampai suatu hari…
Email-email itu tiba-tiba berhenti mendadak. Saat itu aku sibuk mempersiapkan ujian, setelah selesai aku masih harus menyiapkan akomodasi orangtua dan kakakku yang akan datang, hingga tak memperhatikan lagi inbox message yang masuk. Semua berlangsung sesuai rencana, aku juga berhasil memperoleh sebuah pekerjaan di sebuah daerah pertambangan di Nusa Tenggara Barat, jauh dari Jakarta. Papa dan Mama pun sudah mengizinkan kecuali Ray.
“Pulanglah dulu, Zoe. Kim sakit,” katanya dengan wajah murung.
Sesuatu di hatiku terasa teriris. Sambil menahan nafas aku bertanya, “sakit apa?”
Ray menatapku lama sekali. Sebelum menunduk menyembunyikan wajah. “Pulang saja, Kim takkan bisa mengganggumu lagi. Setidaknya tengoklah dia sebagai seorang teman yang baik,” bisik Ray, pelan sekali.
Seribu tanya beredar dalam pikiranku, bayangan terburuk muncul dan aku berusaha menghilangkan ketakutanku. Entah mengapa, kebencianku pada gadis itu lenyap tak bersisa. Tak tahu kapan ketidaksukaanku padanya berubah menjadi kekuatiran. Aku pulang bersama Mama, Papa dan Kak Ray seusai acara inagurasi selesai.
Gadis itu sudah berubah, tak seperti foto-fotonya yang selalu menampilkan tawa atau senyum lebar, aku melihatnya duduk seorang diri di kursi ayunan yang dulu pernah dibuatkan oleh Ray dan aku. Ia berayun-ayun sambil mengelus-elus seekor kucing. Tampak tenang dan sangat berbeda dari bayanganku selama ini. Gadis yang ceria, cerewet, dan tak bisa diam.
Ia mengangkat kepala, menatapku. Namun kembali menunduk dan terus mengusap kepala kucingnya yang kutebak pasti Zokim. Sesaat tangannya berhenti bergerak, lalu kembali menatapku. Aku masih diam tak bergerak di pintu masuk, bersiap diri kalau ia menghambur dalam pelukanku seperti dulu setiap kali aku masuk ke halaman rumahnya. Kali ini aku berjanji takkan bergeser sedikitpun darinya. Aku terpaksa mengaku, hampir lima tahun tak bertemu ternyata membuatku bisa merasa rindu luar biasa padanya. Meski aku tahu Ray ternyata berbohong, gadis itu kelihatan sehat dan bugar. Tak kurang suatu apapun.
Aku tak lagi peduli kalau mataku memancarkan rindu, aku tak peduli lagi berapa lama kali ini Kim akan membelengguku dengan pelukannya yang erat, aku juga tak peduli lagi kalau akhirnya tak bisa menahan mulutku untuk berkata aku rindu. Aku hanya berharap, ia segera mendatangiku, menjerit senang atau melompat gembira seperti dulu.
Gadis itu diam lama sekali. Aku mulai tak sabar. Dan akhirnya ia berdiri, berjalan mendekatiku setelah membebaskan si kucing ke tanah. Tatapannya berbeda, terlalu berbeda dari saat aku meninggalkannya dulu. Tak ada tatapan penuh cinta, penuh harap dan memohon seperti dulu. Tatapan Kim kini kosong, seperti mata boneka. Berkilauan, tapi tak ada ekspresi di dalamnya.
“Kakak… Kakak ini… ” gumamnya setengah berbisik. Kening Kim berkerut-kerut, lalu tiba-tiba ia menjerit keras sekali sambil memegang kepalanya. Kesakitan.
Suara jeritan Kim membuatku kaget dan ternyata juga seperti alarm yang memanggil semua penghuni rumah. Tak hanya rumahnya, tapi juga rumahku. Daddy dan Mommy Kim berlarian keluar dari dalam rumah, sementara Ray, Papa dan Mama menghambur masuk dari pintu pagar. Semuanya berlari mendekati Kim. Mereka berebutan menolong, memeluk, memapah, membisikkan kata-kata menenangkan sambil membawanya masuk ke dalam rumah, meninggalkan aku yang terpana kebingungan. Sesuatu yang salah sedang terjadi pada Kim. Gadis itu bukan Kimberley yang kukenal.
***
Sulit bagiku menerima kenyataan. Kimberley-ku sudah tiada. Kecelakaan yang dialaminya membuat gadis itu melupakan banyak hal, kehilangan seluruh kemampuan yang selama ini dimilikinya. Kim kembali menjadi seorang anak-anak, tak bisa membaca, tak mengenal siapa-siapa, tak tahu apapun bahkan membedakan kiri dan kanan, atas atau bawahpun dia tak bisa. Otaknya yang cerdas kini lenyap tak bersisa. Ia berubah menjadi sosok dengan kemampuan berpikir bagai anak balita yang terbungkus tubuh dewasa. Kecuali satu, dia masih selalu senang berada di sisiku.
Email-email Kim dulu masih ada. Seringkali jika rasa tak percaya timbul, kubuka kembali dan kukenang satu persatu setiap ceritanya dengan bertanya. Namun, Kim hanya menatapku dengan tatapan bingung. Mengiraku sedang berbicara sendiri.
Selembar kertas kutemukan tanpa sengaja ketika membereskan kamar Kim. Isinya berhasil meyakinkan diriku sendiri. Apa yang harus kulakukan? Apa yang kuinginkan sekarang?
Satu keputusan besar sekali lagi kuambil. Aku ingin menikahi Kim. Bukan rasa bersalah seperti dugaan seluruh keluarga kami berdua, tapi karena aku menyadari satu hal pada akhirnya. Aku jatuh cinta pada Kim. Sama seperti Kim, yang dulu pernah berkata tak pernah tahu apa itu cinta atau bukan, aku juga perlu waktu untuk menyadarinya. Hanya sayang, aku sadar setelah semuanya terjadi.
Dulu sekali, tanpa kusadari seorang gadis datang padaku. Mengambil bagian dari hatiku, mengukir namanya walaupun sangat kecil di salah satu sudut. Ia mencintaiku, sangat mencintaku sampai aku takut padanya. Entah apa sebabnya. Namun waktu membuatku mengerti. Karena saat bertemu dengannya, aku seperti melihat diriku. Menangis dan tertawa untuk seseorang. Menyakiti dan tersakiti dalam satu waktu. Aku berusaha mengusirnya karena aku takut rasa itu akan menguasai seluruh hidupku. Dan ketika semakin terjebak dalam pusaran kasih sayang itu, aku bahkan tak sanggup membayangkan hidup tanpa dirinya.
Kimberley-ku dulu memang tiada, tapi senyum dan tawa itu masih sama. Entah ia paham atau tidak, ia masih selalu menikmati setiap kebersamaan kami. Dan aku merasa cukup… hanya melihat senyum serta tawa yang dulu selalu ia berian padaku. Kim menemaniku dalam kesendirianku, ketika aku bahkan tak pernah ada untukku saat ia sendiri menangis dalam rindu. Kini, aku ingin menemani Kim sepanjang hidupku, meski Kim tak mengenal diriku.
‘Kakak, jangan tinggalkan aku!’ satu-satunya kalimat yang setiap malam ia ucapkan sebelum tidur. Kalimat pertama yang ia ucapkan setelah kami menikah selama enam bulan, padahal aku selalu mengajarinya untuk mengucapkan I Love You seperti dulu. Mungkin dibandingkan meraih cintaku, Kim lebih takut aku pergi jauh darinya. Sekarang perasaan itu selalu berada di dalam hatiku. Takut Kim tertidur tanpa pernah bangun lagi, kuatir ia semakin lupa padaku dan mengusirku suatu hari nanti.
Setiap detik bersama Kim, mencintai, mengasihi sampai ia mengingatku lagi. Harapan mungkin tinggal harapan, karena sudah banyak dokter yang kami datangi semuanya angkat tangan. Tapi aku tak pernah menyerah, setidaknya aku hanya mengharap mata Kim tetap menatapku dengan cinta seperti sekarang, sama seperti dulu ketika ia masih memujaku bagai tokoh idola.
Seperti hari ini, seusai terapi yang harus ia lakukan. Menatapnya dari kejauhan, membiarkannya sementara bergembira bersama orang-orang yang sama seperti dirinya. Tak mengingat apapun, selain hanya harus tertawa menikmati dunia hari ini. Aku tak pernah memikirkan pandangan kasihan dari orang-orang, ataupun kata-kata sindiran menyakitkan saat mereka melihat Kim. Karena aku tahu, Kim tak pernah peduli. Dulu ia tak pernah peduli meski semua orang mengejek cintanya padaku, aku juga tak mau membiarkan ejekan orang menghentikan kesempatanku mencintai Kim. Kim, nama yang kuukir sangat kecil di sudut hatiku, ternyata tertulis dalam dan indah. Nama yang selamanya akan tetap terpatri sampai maut memisahkan kami berdua.
Jauh dalam hatiku, terkenang barisan kalimat dalam lembaran kertas yang kutemukan hari itu.
Setiap hari ada dia…
Di ingatanku, di hatiku, di setiap denyut jantungku…
Aku cinta dia selamanya, meski ia melupakanku, meski ia menjauhiku…
Aku akan berlari mendekat, aku akan terus menggapainya…
Cinta bukan untuk menjauh, cinta untuk direngkuh.
I Love You, Kak Zoe…
I love you too, Kimberley,” bisikku, saat ia mendekat setelah aku melambai padanya. Ia tersenyum, lagi. Aku meraih tangan Kim, menarik tubuhnya dalam rangkulan, memastikan ia aman bersamaku. Kemudian, kami berjalan keluar meninggalkan rumah sakit. Hari ini, esok dan nanti, ia bersamaku dalam rengkuhan cinta.
*****

Note :  Cerpen ini aku repost dari Rumah Bunda
           Karena aku suka banget blogwalking, dan akhirnya aku nemu tulisan ini deh..  
           Ceritanya seru,
           sangat menyentuh.. dan juga banyak hikmah yang bisa di petik.
           Seperti, Cinta, pasangan, kita gak tahu siapa yang diperuntukan buat kita. Yang
           menurut kita tidak pantas ternyata itu jodoh kita. Kita gak boleh maksa orang buat
           gak suka sama kita, karena itu hak dia buat menyukai seseorang.
         
          So.. ikuti kata hatimu jangan hanya logikamu ^^
Read More

Someday

 
 
Aku mencintaimu..
Kata itu tak pernah bisa terucapkan
Kata itu selalu saja terpendam
Sekuat aku mengeluarkannya, namun terus saja tersendat di dada..
Sosok itu...
Selama berada di dekatnya, rasa nyaman ini menguasai
Jantung berdetak maksimal, perasaan senang membuncah di dalam hati
Tapi, sekali lagi...
Semua itu tak dapat terungkapkan
Hanya di dalam hati ini.. di dalam hati..
Melihatnya tersenyum, tertawa, bercanda..
Rasanya hati ini juga ikut merasa
Aku hanya berharap suatu saat entah kapan
Aku dapat melihat bahwa dia akan tau perasaanku
Melihatnya merespon
Melihatnya tau hal yang tak pernah diketahuinya
 
"And someday i hope maybe coming "
Read More

Wednesday, October 17, 2012

You and Me VS The World, No More



We hurt each other even in silent. We don’t need to say the words, our eyes were filled with pain already. Maybe it was love. Maybe it was lust. And maybe what hurt the most was the high expectation. The way we hurt each other just to show how we loved each other was tiring, wasn’t it? Memories fade as time goes by or gone, just like that, with no trace. But we always remember how it hurt. I hurt you. You hurt me more. Then we said goodbye when all we wanted to say was ‘forgive me’. The ego has landed.

I wanted to say ‘please stay’ but the words froze in my brain, leave me wondering: what did we do wrong? Maybe you will never know that… I’m falling endlessly. I’m falling hopelessly. You’re not there to catch me.

When you hugged me, it felt like I’ll always be alright. Now that you left, it feels like nothing will ever be okay. For example, I can never listen to Michael Buble anymore. His Home hurts too much since you’re not the home anymore. And you know what? I am never alone. Not when the thoughts of you always haunting me. I am never alone, but I am lonely. If only the ‘i love you’ is enough, we wouldn’t have to fear the night. Darkness is scary when you’re lonely.

Sometimes, many times late at night, these thoughts crossed my mind, that our love was like the burning cigarette. It didn’t last that long, and filled with poison. I’m addicted to it. And when I said I’m addicted to you, it means I’m addicted to love and the pain it brings. Even the falling leaf reminds me of us. We are that leaf. Fragile and falling hopelessly, inevitable.

And so I tried to runaway. But every road and street i ran to, always bring me back to the thought of you. I travel to forget us. But every city I go, I can only imagine sharing the view with you, while holding your hand. Every street, every road, every coffee shops remind me of you. I hide inside my heart, and you’re there too. You know what hurts the most? You’re happier with him than with me. It makes me think I’m not worth a penny. And, I remember how we talked about our future together. We did it often. Now you’re talking about the future with someone else.

I watched the sun set the other day, and I remembered when you whispered softly to my ear, that you loved me. You remember how we used to fight when i throw my towel everywhere? I’m doing it again, hoping you’d yell at me. Why didn’t you bring your love along when you left? Why did you have to leave it here and bleed me dry? No. That’s wrong. We bleed each other dry. We made each other cry. We were two fools in love. How I hope we still are. And maybe you already know this: Before you, healing a broken heart was as easy as one two three.

You don’t need to hate me for what I’ve done. I’m doing it right now. My heart is not broken. It’s no longer there. You took it with you when you left. I am an empty shell. I was there. You didn’t even care. At least I was there, and I saw your face. And that’s enough. If only i can read your mind, maybe i could make you stay. The only question ringing in my mind right now is: why do we hurt the one we care the most? No one has the answer.

Can we turn back the time? I want to freeze the moment you’re smiling at me. Or if i run to the wall and hit my head really hard, will it stop the pain of missing you? Look how pathetic I am now. I am crying. No, I’m not crying because I miss you so. I’m crying because i secretly hope the tears will wash away the pain.

You used to say ‘you and me versus the world, okay?’ Guess what? Now i’m alone against the world.
 
-repost from aMrazing
Read More

Tuesday, October 16, 2012

Lagu Lagu Galau



Musim mulai berganti, dari kemarau dan kemudian hujan. Nah sekarang pun lagi musim penghujan. Tau nggak hujan identik dengan apa? Mendung. Yap benar.. Dan mendung identik dengan?? Susah Move On. Yap benar lagi.. Dan endingnya kalau susah Move On itu ya cuma mentok ke-Galau :).
Dan kebanyakan mereka yang pada galau pasti larinya ke lagu, entah apa alasan sebenarnya tapi sudah bisa diduga bahwa lagu ternyata bisa ngurangin beban galau kita ataukah malah tambah galaunya.. Tapi saran aja nih, buat yang lagi galau mending dengerin lagunya, juga yang galau-galau aja deh. Tanya kenapa? Karna dengan kamu yang lagi galau, terus dengerin lagunya pas juga galau-galau gitu seengaknya kamu bisa muasin galau kamu, setelah kamu puas kan udah nggak galau lagi. Tapi kalau kamu tetep aja galau, ya.. itu sih salah kamu. Kenapa masih galau-galau kalo kita aja bisa happy, have fun bareng temen. Itu aja sih saran aku..
Nah.. langsung aja ya lagu-lagu galau nya. *ini cuma sesuai perasaan aku ya buatnya*

1.  Someone Like You - Adele
     Entah kenapa kebanyakan mereka yang pada galau kalo ditanya lagu apa yang lagi 
     didengerin, jawabnya no. 1 Someone Like You-nya Adele. Terus pas ujan-ujan gitu
     langsung ngetwett "Adele mana Adele " kasihan Adele dijadiin simbol kegalau-an.
     *puk-puk Adele*
2.  A Thousand Years - Christina Perri
     Lagu yang jadi soundtrack film trilogi Twilight ini cukup banget buat kamu teler karna
     galau. Mungkin karna di filmnya juga banyak tokoh yang galau karna cinta disitu
     makanya dibuat soundtrack. Lagu yang nyeritain tentang penantian panjang dan
     kesetiaan ini emang cukup menyentuh.
3.  Jar Of Hearts - Christina Perri
     Yah.. emang bener deh ini penyanyi. Mungkin dia sering tersakiti apa ya? Suka banget
     bikin lagu galau.
4.  When You're Gone - Avril Lavigne
     Ahh.. ini nih buat kamu yang lagi ditinggal pergi, entah untuk alasan apapun. Tapi
     yang namanya ditinggal pergi itu ya.. sedih, perih, pedih, apalagi sama pacar -______-
5.  Butiran Debu - Rumor
     Lagu ini menyayat-nyayat lo.. kata sang pencipta lagu bilang, kalo dia ditinggalin sama
     pacarnya dia bakal jadi butiran debu. Entah mengapa sebegitunya, tapi setelah dipikir-
     pikir kalo mau jadi butiran debu kan berarti dia dibakar duluan terus bakal jadi debu
     abu ya? *mikir*
6.  Haru-Haru - Bigbang
     Buat pecinta Kpop nih.. pasti tahu lagunya Bigbang yang Haru-Haru. Liat MVnya sama
     dengerin arti dari lagunya cukup buat kamu tau maknanya.. daleem..
7.  Secret Admirer - Mocca
     Buat para Secret Admirer nih.. dengerin.. dengerin..
8.  Bizarre Love Triangle - Frente
     Mungkin lagunya cukup simple dan gak panjang, tapi kamu akan tau perasaan si
     pencipta lagu saat dalemin arti dari isi lagunya.
9.  The Man Who Can't Be Move
     Nih..!! Buat yang belum bisa Move On atau yang nggak bisa Move On. Recommended
     banget !!
10. Wish You Were Here - Avril Lavigne
      Yah.. lagi-lagi Avril nih buat kita galau.

Itu tadi 10 lagu galau menurut aku, sebenernya itu semua ada di playlist hape aku sih.. jadi nggak perlu browsing kemana-mana udah tahu lah makna isinya. Lha tiap hari aja didengerin <<<<~ tanda-tanda suka galau alias emang galau-ers. :)
Buat kamu yang punya lagu galau lain, bisa dishare di box comment lho.. :)
Keep Galau.. eh Keep Spirit and Having Fun ^^










Read More

Sunday, October 14, 2012

f(x)'s Krystal Memposting Beberapa Foto Lamanya



Selama pekan berakhir, Krystal mengenang kenangannya dengan berbagi foto lamanya dengan sesama anggota f(x) lainnya di me2day nya.
Pada tanggal 12 Oktober, dia memulai dengan foto dirinya dengan Victoria dan menulis "Foto yang cukup tua.. Cobalah menemukan apa gunanya foto ini hehehe.. " Keesokan harinya dia memposting foto lain, kali ini dengan Amber dan Sulli. Kemudian Krystal berkomentar "Ini adalah foto yang bahkan lebih tua.. Ketika aku sedang memakan Thulli [Sulli]. Pada tanggal 14 Oktober, dia berbagi foto lain dirinya bersama Luna, dan menulis " Ini adalah foto tertua haha, merasa besar di New York jadi kami mengambil banyak selca"




 
Loving these photos !! mereka terlihat kompak satu sama lain ^^ kkkk~~
 
-source: soompi

Read More

2NE1 BAKAL KONSER DI JAKARTA !!!





Jakarta - Para penggemar KPop terutama YG Family rupanya belum bisa bernafas lega. Satu lagi grup dari YG Entertainment siap menggebrak Jakarta. Siapa lagi?

Tentu 2NE1 dengan tur New Evolution-nya. Mereka siap konser di Jakarta 24 November mendatang.

Pihak promotor Big Daddy menggunakan cara unik untuk mengumumkan konser grup pelantun 'Lonely' itu. Mereka memasang banner raksasa bertuliskan konser 2NE1 di bagian luar Mata Elang International Stadium, Ancol sehingga penonton konser Bigbang bisa langsung melihatnya usai konser.

Dalam banner itu tertulis pula penjualan tiket akan dimulai 20 Oktober mendatang melalui MyTicket. Meski demikian belum disebutkan di mana lokasi konsernya.

Jadi setelah boomshakalaka, siap untuk boomratatata, YG Stans?

Buat para Blackjack, siapkan aksimu !!!

 
 
-credit: detikhot

Read More
Powered by Blogger.

Translate

Blog Archive

Teman